Selasa, 21 Desember 2010

Laziest of me

Bismillah, In The Name of Alloh I started writing..

By the last of this year, I am wondering that I am becoming a laziest woman on earth.

Oh Alloh, I don’t know what has been going on me..

I didn’t used to get this bulky lazyness.  I am afraid the angers of Alloh will cancels all, because we know that He is the Almighty, so He can punish me all way.
I have been spending time a lot on such meaningless place as internet social networking sites, messaging, talking, dreaming, doing nothing, lying down on my bed, etc. How bad and pitiful!
Astaghfirullohal 'adzim, hope everyone who read this pray forgiveness of Alloh for me.

Senin, 29 November 2010

Mengganti puasa yang tidak dikerjakan pada bulan Ramadhan karena haid

Pertanyaan:
Saya tidak pernah mengganti puasa yang tidak saya kerjakan pada bulan Ramadhan dikarenakan periode haid bulanan saya dan saya tidak bisa menghitung berapa jumlahnya. Apa yang harus saya lakukan sekarang?

Jawaban:
Wahai saudari muslimah, Anda harus mencari tahu masalah dan berapa lama Anda tidak melasanakan puasa pada (Ramadhon). Dan mohonlah bantuan dan petunjuk dari Allah. 

"Allah tidak membebani seseorang di luar ruang lingkup" (al-Baqarah 2:286)

Lakukanlah yang terbaik dan cari tahu (penyebab) masalah ini dan berhati-hatilah dalam memperhatikan diri sendiri hingga Anda selesai melaksanakan (mengganti) puasa Anda sejumlah waktu tidak berpuasa (Ramadhan) yang Anda yakini. Anda juga harus bertaubat kepada Allah.


Shaykh `Abdul-`Azeez Bin Baz
Islamic Fatawa Regarding Women - Darussalam Pgs. 145

translated from this link on www.fatwaislam.com

Mengganti Puasa Ramadhan yang tidak dikerjakan pada awal pubertas

Pertanyaan:
Sekitar sepuluh tahun yang lalu saya melewati sebuah tahap yang dikenal dengan pubertas. Namun, pada tahun pertama masa dewasa saya, saya tidak puasa bulan Ramadhan meskipun  saya tidak punya alasan fisik. Itu karena ketidaktahuan saya pada saat itu, saya tidak menyadari bahwa itu wajib. Apakah saya sekarang harus menggantinya? Selain dari menggantinya, apakah  ada penebusan dosa yang harus saya lakukan?

Jawaban:
Adalah suatu keharusan atas Anda untuk mengganti puasa yang mana tidak Anda kerjakan, pada saat yang sama, bertobatlah dan mohon ampun kepada Allah. Anda juga harus memberi makan seorang miskin untuk setiap hari sebanyak setengah sa' dari makanan pokok seperti kurma, beras, atau makanan sejenis lainnya jika Anda memiliki kemampuan untuk melakukannya. Jika anda miskin dan tidak memiliki kemampuan untuk melakukannya, maka tidak ada pada Anda selain mengganti puasa Anda.


Shaykh `Abdul-`Azeez Bin Baz
Islamic Fatawa Regarding Women - Darussalam Pgs. 145-146

Translated from this link on www.fatwaislam.com

Rabu, 17 November 2010

Kembali dalam Maksiat

Antara aku dan hatiku tersekat oleh ruang seluas timur dan barat
Ruangan itu dijejajali oleh benda padat yang begitu berat,

Saat ini,
Kerjaanku adalah maksiat,
Dayang-dayangku adalah syaithan
Aku telah tertangkap oleh raja iblis,
Aku masih kalah lagi..


===

Hanya ada satu rongga di dalam hatiku, jika tidak diisi dengan perkara ma’ruf jelaslah yang mungkar menguasai,
Sudah begitu lama aku membiarkan diriku dikuasai oleh iblis terlaknat, 
dalam kesendirian aku tak bisa melawan, 
tidak ada yang membantuku untuk memeranginya, 
aku selalu merasa ketakutan, 
tapi tak ada yang menguatkanku dan mengingatkanku,

Seluruh dunia seperti mendukung kemaksiatan ketika aku mengerjakan,
aku sangat pusing sekali.. 
Aku butuh teman yang bisa memperingatiku, 
yang bisa memberikan masukan padaku, 
yang mau mengkritikku dengan tegas, 
bukan dengan cara yang memalukan dan menyakitkan..

Aku ingin sekali pulang, tapi lari dari masalah sudah pasti pengecut, aku bukanlah pengecut… aku akan senantiasa berusaha menghadapi semua ini… 
karena memang semua ini untuk ku hadapi sendiri,

Aku bisa hidup di manapun..
Yaa ALLOH, hambaMU di luar sana begitu banyak, tetapi aku hanya memiliki ENGKAU.. mungkin begini adalah yang terbaik, 
dalam sendiri bisa banyak berpikir dan tadabbur, 
bisa banyak belajar dan diam.. 
dalam sendiri bisa banyak belajar dan mengurangi gerakan tak berarti, 
dalam sendiri menghadapi segala sesuatu sendiri, 
jadi tidak ada yang bertanggung jawab ketika aku berbuat maksiat sementara mereka tidak memperingatiku...

Dalam sendiri bisa lebih banyak diam sehingga tidak menyakiti orang lain, 
dalam sendiri lebih bisa mengontrol anggota tubuh agar tidak menyakiti orang lain, 
dalam sendiri bisa lebih banyak merenung, 
dengan begitu bisa mengurangi maksiat..
Aku sangat menikmati semua ini, 
aku sangat senang sekali… aku akan sendiri…

Pertengahan Mei 2010

Kekasihku adalah Buku

Kekasihku adalah buku yang takkan muak denganku,
Meski harta menjadi sedikit dan ketampanan mulai susut,
Buku sang pujaan hatiku, di kala tak ada tambatan qalbu,
Kan kurayu jikalau dia memahami rayuan qalbu,
Buku.. teman setiaku kala duduk, yang takkan merasa jemu,
Penjelas kebenaran yang tak membuat jemu,
Buku.. lautan yang takkan menarik pemberiannya,
Membanjiriku dengan harta, meski harta menahannya,
Buku.. petunjuk terbaik untuk meraih asaku,
Darinya selalu ada pengalaman baru dan penerang langkahku,

Bait-bait yang terpampang pada lemari Imam Abu Bakar Al-Qoffal
(Taqyid Al-‘Ilm 127)

Sabtu, 13 November 2010

Futur

Kemenangan yang dirindu kian menambah jarak,
Kekalahan yang ditakutkan kian dicintai,
Segala arah rencana tidak tersusuri,
Sekian banyak cita-cita telah retak,

Aku kesepian ditengah manusia-manusia yang selalu menengadah ke arah langit dalam tundukan hati dan badan mereka,

Minggu, 07 November 2010

Ingat-ingatlah kata-kataku ini....!


Tulisan ini bukanlah perkataan ulama, ahli hikmah maupun seorang bijak zaman ini, akan tetapi tulisan ini adalah goresan hatiku yang kubuat atas rasa sedihku karena seorang sahabat wanita yang berani menebar fitnah dan syubhat mengenai manhaj salaf dan ulama ahlus sunnah. Di dalam tiap kata yang kurangkai terdapat hikmah yang ingin kusampaikan ke hatiku sendiri -  yang telah aku analogikan ke dalam bahasa sederhana. Jangan salah memahami kalimat-kalimat berikut, sekali lagi kukatakan, ini hanyalah analogi mengenai pesan seseorang kepada seorang lainnya untuk patuh agar dia sampai ke tempat yang ingin dia tuju. 

Aku sangat berharap sekali sahabatku sekalian memahami bagaimana makna dan bagaimana  Ittiba' karena begitu jauhnya jarak waktu antara kita dan Rosululloh sehingga penyimpangan itu pasti terjadi, jadi ingatlah apa yang dipesankan oleh Rosululloh sholallohu 'alayhi wa sallam baik-baik dan laksanakan seperti yang beliau pesankan, inysaAlloh akan sampailah kita ke tempat yang kita harapkan tuju.


 = = =

Yang engkau tanam akan engkau tuai, yang engkau pelihara akan engkau dapatkan. Jagalah dirimu baik-baik nak, di depan sana terdapat padang yang tandus dan subur, setelah itu bukit dan lautan, di antara dan di dalamnya ada hewan-hewan jinak dan buas ada yang bisa engkau makan dan ada yang engkau dilarang untuk memakannya.

Minuman dan udara serta tanah yang akan engkau jadikan pijakan telah disediakan untukmu, teruslah telurusi jalan ini, nanti di sepanjang jalan akan ada anak-anak panah dan penunjuk mata angin, ini aku bekali kompas untukmu, dan ingatlah bahwa matahari itu tenggelam di sebelah barat dan timbul di sebelah timur.
Sesekali nanti engkau akan menemui lubang dan kerikil, hujan dan terik mentari yang menghangatkan dan juga bisa menyengat kulitmu, jadi ketahuilah waktu untuk menantangnya.
Jangan engkau abaikan anjing yang kehausan ataupun kuda yang jatuh terperosok ke dalam kubangan, bantulah mereka, jika engkau tidak mampu carilah pertolongan, jangan membiarkan dirimu hanya berkata 'kasihan' dengan suara lantang agar orang percaya bahwa engkau memiliki rasa kasihan dihatimu padalah engkau tidak seperti itu.
Ingatlah pesanku baik-baik, Yang engakau Tuju sedang menunggumu di sana, jika engkau berhasil apapun yang engkau mau akan Ia kabulkan. Semalam Dia telah menjelaskan sebuah peta jalan untuk ke tempat Dia berada, ingatanku masih kuat tentang itu karenanya aku telah menunangkannya ke dalam peta ini agar lebih mudah engkau pahami dan bisa engkau bawa berpergian.
Jikalau engkau tidak mengikuti peta ini, tidak memanfaatkan peralatan yang telah kuperbekali engkau untuk kepergianmu, dan tidak mengindahkan kata-kataku maka jangan bersedih hati jika nanti kita tidak bertemu kembali. Jagalah dengan baik-baik peta ini dan engkau tidak perlu takut kertasnya akan hancur karena Dia telah menyampaikan padaku bahwa peta ini tidak akan pernah rusak selama engkau menjaga dan menyusuri jalan sesuai dengan yang ada didalamnya.
Telusurilah terus jalan ini nak, jika engkau membutuhkan permata atau pakain silahkan singgah sesaat untuk mengambilnya sebagai perbekalan.
Dia telah mengatakan waktumu sangat terbatas, tidak lebih lama dari habisnya pasir-pasir di tabung ini jatuh ke lantai, karenanya manfaatkanlah waktumu baik-baik jangan terlena ketika ada yang menawarimu berbincang sambil menikmati suguhan untuk tertawa bersama saling mempertontonkan gigi kalian.


in full of sadness,
Asiyah bint Zainy 

Sabtu, 30 Oktober 2010

Pendapat seorang Bapak-bapak beragama Hindu tentang Bid'ah

Beberapa bulan lalu ada seorang  Bapak-bapak beragama Hindu setengah baya, yaitu pegawai kantor gubernur NTB yang datang berbelanja ke gudang barang keluarga saya yang terletak di sentra kerajinan bambu Gunungsari - Lombok Barat, berikut cerita singkatnya:

Pak Nyoman  : “Assalamu'alaikum Pak Aji,”
Bapak  : “Wa'alaikumsalam warohmatulloh . Kebetulan waktu itu Bapak saya belum tahu kalau Pak Nyoman agamanya Hindu, saking fasih ucapan salamnya, makanya dijawab. 
“Cari apa, Pak?”
Pak Nyoman  : “Pak, saya mau cari kere (tirai bambu), ada?”
Bapak  : “Oh, ada Pak, silahkan lihat di sini.”

Beberapa saat Pak Nyoman memilih-milih tirai bambu yang dipajang di gudang bagian dalam, setelah menemukan yg dicari kemudian beliau dipersilahkan duduk  di gudang barang bagian depan yg kebetulan dekat dengan jalan raya. Transaksipun terjadi, negosiasi harga dan sistem pengiriman dibicarakan. Beberapa topik ringan hingga topik-topik pembicaraan yang mengungkapkan jati diri Pak Nyoman diperbincangkan, akhirnya Bapak Saya tahu  bahwa beliau seorang beragama Hindu. Dalam hati, si Bapak ingin tertawa terbahak-bahak karena telah terkelabui oleh fasihnya ucapan salam Pak Nyoman tadi.
Tiba-tiba, “teng… teng… teng.. teng.. teng.. prankkkk!!”, suara dentum alat musik khas  arak-arakan upacara ummat Hindu terdengar menggelegar melintasi jalan, terlihat serombongan pemuda duduk di pinggir-pinggir mobil pick-up mengenakan kain berkotak-kotak hitam putih dan topi kuning keemasan di kepala, di tengah-tengah mereka ada sebuah boneka besar dengan wajah yang sangat menyeramkan dengan jari-jari berkuku tajam dan dibuat berkesan kotor, taringnya  seperti gading gajah yang diasah dan rambutnya kusut disertai mata melotot yang pernah selalu membuat Saya berkeringat ketakutan hampir pingsan setiap kali melihatnya waktu kecil dulu.

Bapak : “Loh, Bapak ndak ikut upacara agama?”
Pak Nyoman : “Acara agama apa ya Pak Aji?”
Bapak : “Itu acara angkat ogoh-ogoh (patung jelmaan setan khas bali) yg lewat tadi.”
Pak Nyoman : “Eeeh Pak Aji ini, bukan acara kita yang kayak begitu-begitu, anak-anak pemuda sekarang ini aja sih yang punya kerjaan. Udah tahu itu BID’AH masih aja dikerjain. Padahal ndak ada untungnya yang begitu-begitu. Ngabisin uang, ngabisin waktu, ngabisin tenaga, ntar  ujung-ujungnyanya besiaq (bertengkar) dah biasanya.”
Bapak saya tekejut mendengar ucapan Pak Nyoman. Ingin memastikan ucapan beliau si Bapak sampai tanya lagi “Hah? Apa Pak, Bid’ah?”
Pak Nyoman : “Iya, pasti sih Pak Aji tau bid’ah itu apa, orang saya dikasitahu dan jadi ngerti tentang bid’ah dari orang Islam.”
Bapak : “Memangnya siapa yg kasi tau Side (kamu, bahasa sopan) arti bid’ah itu?”
Pak Nyoman : “Pak Gubernur NTB, setiap habis sholat dzuhur itu pasti dah ada kayak ceramah-ceramah itu beberapa menit, kedengaran sampe ruang kantor. Kan semenjak gubernur  Tuan Guru Bajang (Ustad muda) sekarang kalo udah mendekati adzan nda boleh ada yang kerja, harus semuanya istirahat dan yang beragama Islam harus sholat di masjid. Eeh, kebagusnya Pak Gubernur yang sekarang ini.”
Bapak : “Ooh gitu. Alhamdulillah pak kalau menurut Side begitu, jadi gimana bid’ah itu menurut penangkapan Side?”
Pak Nyoman : “ Yah itu dah, apa-apa yang ndak pernah diajarkan agama dari orang-orang dulu. Kan kayak ogoh-ogoh ini baru-baru di Bali adanya, kerjaan anak-anak muda yang mau senang-senang, capek-capekkan kita ngeluarin uang aja”



Pertengahan tahun 2010,
Asiyah bint Muhammad Zainy



NB: Pak Nyoman = Nama samaran (hehe)

Sabtu, 18 September 2010

Diam Menanti

Hatiku tetap membungkam bunyinya walaupun mulutku mengicaukan suara berbeda,
Jumlah frekuensi detak sudah tak terhitung,
Hanya suara sumbang yang kuperdengarkan,
Aku tidak mau kalah melawan dia dalam diriku,


Orang berkata angin itu hambar,
Kerjanya hanya mengeringkan jemuran dan menghilangkan keringat,
Aku tak ingin mengumbar,
Karena yang aku rasakan aroma dan rasanya manis dan menyenangkan,


Dia yang selalu aku rindukan kubiarkan,
Menjelajah mencari maunya dan aku,
Hingga dia sudah tegak dan tak ingin menoleh depan bersama yang lain,
Dengan kesucian, kerinduan, dan kesiapan  dalam dirinya,
Lihatlah aku, sudah lama hanya menantimu.


17 September 2010, 01.10 am
[Malam setengah purnama setelah seharian mencari abaya hitam pekat yang tak berhasil ditemukan]


- Asiyah in Missing,

Rabu, 15 September 2010

Gara-gara Hal Sepele, Bertengkar Lagi

Sudah 7 hari semenjak sebelum lebaran kami belum juga baikan, padahal beberapa kali aku meminta maaf padanya, tapi masih saja dibalas dengan jawaban yang sinis bagiku walaupun secara tertulis dia mengatakan sudah memaafkanku. Tetapi pesan-pesan yang dikirimkannya padaku cukup mewakili ke-belum-bisaaannya memaafkan aku. Padahal apa yang dipersangkakan pada kami ada alasannya.

"Janganlah kalian saling memutuskan hubungan, jangan saling membelakangi, jangan saling bermusuhan, jangan saling hasud (bertengkar) Jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara. Tidak halal (haram) bagi seorang muslim untuk tidak bertegur sapa dengan saudaranya dalam batas diatas 3 hari (Hadits Muttafaq ''alaihi)

Okelah, kita sudah bertegur-sapa, bahkan kurang dari 3 hari, akan tetapi nada-nada sapaan itu yang sampai saat ini yang membuatku menganggap bahwa kita belum bertegur-sapa (melebihi 3 hari), bagaimanakah hukumnya? Wallohu a'lam, aku tidak tahu yang jelas hatiku masih kesal. Bagaimana tidak? masih saja! hanya karena masalah sepele pertengkaran dan pertengkaaaaaaan menghampiri!

---

Engkau tanyakan padaku mengapa aku begini?
Tanyalah pada dirimu, aku hanya bisa menjawab "entahlah", aku memang benar-benar tidak tahu!
bukankah pernah aku sampaikan padamu,

‎"Hendaklah seseorang waspada untuk menjadikan hati kaum mukminin marah kepadanya sementara ia tidak merasa !"
Dikatakan kepadanya: "Bagaimana itu akan terjadi ?"
Beliau berkata: "Seorang hamba melakukan maksiat secara tersembunyi, lalu Allah melemparkan kebencian kepada hati kaum mukminin kepadanya sementara ia tidak merasa".
(Sifatus Shafwah 1/325).

Silahkah pikirkan maksudku!

 --- 

Kita adalah bulir padi dari ladang yang sama, 
aku memiliki apa yang engkau miliki,
aku memiliki amarah yang engkau miliki,
aku pasti bermaksiat seperti pastinya engkau bermaksiat,
karenanya, marilah kita saling memahami dan saling memaafkan,
Benar-benar memaafkan!


15 september 2010 / 5 Syawal 1431 Hijriah
Yang masih kesal,

Noprin

Senin, 30 Agustus 2010

NUHA - 1 [Awal Pertemuan]

Berawal dari rasa iri dan kesal pada beberapa orang yang mengelompok-lompokkan diri dan memilih-milih teman yang dijadikan gandengan untuk belajar dan bertanya masalah pelajaran kuliah, aku dan Nonop merasa gerah dan tidak mau terkalahkan. Beberapa hari aku menyusun rencana untuk membentuk kelompok serupa dan menciptakan rencana-rencana besar nan aneh yang akan kami lakukan secara diam-diam hingga nanti telah jadi dan pantas untuk dimunculkan dan berharap "mereka-mereka" (teman-teman yang telah kami buruk sangkai) akan "ter wah-wah" dengan hasil kerja kami dan kami yang telah mereka tak anggap dan tak mereka perhitungkan ternyata adalah orang-orang hebat (hahaha, mimpi di siang berpetir)!

Pada awal pendiriannya, kelompokku ini hanya terdiri dari 2 orang, yah itu lah! Aku dan Nopi, dua orang manusia yang dihatinya dijejali oleh buruk sangka dan dengki pada orang lain. Setiap 3 kali seminggu, kami membuat acara perpanjangan waktu kuliah, maksudnya setelah teman-teman pulang kuliah sekitar jam 03 pm, kami masih harus merelakan sekitar 2 jam hingga pukul 5 untuk belajar Bahasa Inggris, mengerjakan PR, diskusi pelajaran, dan merencanakan hal-hal aneh yang akan kami lakukan berikutnya. Qodarulloh, rencana kami berjalan cukup baik, walaupun rasa lelah di kepala dan badan, hujan air di luar sana, dan hujan keringat di dalam diri ini, tak satupun menghalangi kami untuk tetap rutin menjalankan jadwal belajar kelompok tambahan itu, walaupun hanya berdua saja!

Selang beberapa hari, muncul 2 orang dengan bertandang rasa-rasa seperti apa yang menjadi alasan Kami untuk mendirikan kelompok "ini". Mba Nur dan Umma, 2 orang teman seprogramku dari Kendal dan Enrekang, wajah-wajah harapan seperti yang Kami rasakan ternyata mereka rasakan juga diam-diam. Baru, hingga kami 2 orang yang dianggap tak mungkin untuk bertindak mengelompokkan diri, akhirnya menjadi inspirasi juga buat mereka! Kami yang mungkin di pandangan mereka adalah manusia-manusia manut yang selalu menerima apaun seada-adanya, mungkin lagi yah! kala itu muncul seperti seorang teraniaya yang baru belajar membuka mulut, dan kami pantas untuk dijadikan contoh (huahahaha). Dan ternyata memang! merekapun ingin diakui! (hehe, lebay dikit).

Akhirnya, 4 orang telah bertemu!!

Esoknya Kami putuskan untuk mengubah rencana dan mengadakan rapat untuk melakukan program ulang kegiatan dan apa-apa yang akan Kami lakukan. Then, program kedua keluar!

Tapi, wow! Belum sempat satupun program dari hasil rapat kedua dijalankan, sudah muncul 2 orang baru yang ingin bergabung ke dalam klub Kami, Mba Tika dan Lia. Hahahah! Kalau diungkapkan dalam pribahasa, seolah-olah "tak ada umpan yang dipasang, ikan datang memakan kail". Hatiku sangat senang, rasanya seperti ada hujan turun di tengah padang sahara! Kegembiraanku begitu besaarr!

Dan akhirnya, 6 orang bertemu!! 

Dari 6 orang anggota yang telah terkumpul dengan tanpa paksaan dan dengan kesadaran penuh dari anggota, rapat re-program ke-tiga pun dilakukan kembali..! Sekitar bulan mei 2009, setelah melalui diskusi dan perdebatan konyol akhirnya grup tetap telah terbentuk, dan diputuskanlah kelompok belajar dan kelompok "ngapa-ngapain" kami telah remsi untuk dijalankan dan dikenal siapapun dengan nama "NUHA".

Akhirnya, NUHA telah lahir!!

Untuk arti dan mengapa kami memilih nama kelompok NUHA, silahkan teman-teman tunggu untuk artikel di rubrik "Mozaik Hidupku" berikutnya.. Penasaran kan?! Makanya, terus berkunjung yah! (Wkwkwkw, sok penting)

                                                                                                                            (......bersambung)

by 
Asiyah bint Muhammad Zainy

Minggu, 29 Agustus 2010

Aku Selalu Diberi Kesempatan

Alhamdulillah 'alaa kulli haal,

Mengingat perjalanan hidupku yang meliak-liuk seperti serabut benalu, dengan segala kisah sedih dan menyenangkan, segala kisah biasa dan menegangkan, segala pilihan ke arah baik dan buruk, segalah keputusan yang salah dan benar, segala ketaatan dan kedurhakaan, dan dengan penentangan serta dosa yang sangat melimpah ruah, masih saja aku tetap ditunjukkan dan diarahkan seperti ini - berjalan untuk bertemu Dia.

Dia.. Alloh Yang Maha Esa, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Yang Memiliki jiwa ini, Yang Membolak-balikkan hati ini.
Dengan kata apa hendak kugores ungkapan penghambaan dalam bahasa ibuku ini?
Dengan kalimat apa hendak aku jelaskan kesyukuran dengan bahasa yang aku pahami ini?

Sungguh, telah 21 tahun lamanya aku diizinkan membuka dan menutup mata, bernafas, merasakan segar udara pagi, merasakan nikmatnya angin di bawah terik matahari, merasakan nikmatnya nasi untuk mengobati lapar maupun nafsu. Kehidupanku ini, lengkap dan sempurna tanpa cacat. Setiap pagi aku bangun, kelopak mataku bisa membuka dirinya, warna-warna dunia masih mengizinkan dirinya untuk aku kenali, serta lidahku bisa bebas berucap do'a kesyukuran atau tidak karena telah dibangunkan lagi untuk memulai memilih perbuatan baik atau buruk hingga aku akan tidur lagi. Segala wajah, watak, perlakuan, perkataan, godaan, dan keduniaan telah aku temui, dengan segala pemahaman, prinsip, dan pengalaman yang mereka tularkan padaku. Aku masih pula tetap seperti ini - seorang muslimah yang memilki keyakinan di hati  dan mengakui  sekuat-kuatnya akan keesaan Alloh.
Dia... Mengingat dia, aku ingin sekali menangis. Entah berapa kedurhakaan dan pengabaian aku perbuat, dosa-dosaku sudah tak sanggup aku perkiraan, kesalahanku tidak pernah habis untuk ku ingat agar bisa diperbaiki, tapi tetap saja Alloh menunjukkan kasih sayangnya padaku.
Dia telah menjadikan aku seorang wanita yang terlahir dalam keadaan islam, hatiku sangat bahagia jika mengingat itu saja walaupun kesedihan apapun  yang sedang aku hadapi.

Tidak itu saja, tidak saja menjadikan aku seorang anak, seorang gadis, seorang wanita yang terlahir dalam keadaan islam di tengah keluarga islam dan lingkungan islam tetapi juga memberikan aku saudara-saudari seaqidah yang selalu menegarkanku diujung keruntuhan, menguatkanku ditiap kerapuhan dan menyemangatiku pada riak-riak kesakitan yang seringkali kuhadapi. Ada diantara mereka yang datang  denga prinsip dan pemahaman Islam yang kukuh, ada yang masih setengah-setengah, ada pula yang tidak tahu sama sekali. Akan tetapi subahan Alloh, mereka yang setengah-setengah, mereka yang tidak tahu sama sekali kini  telah menjadi melebihi orang yang ku anggap memiliki prinsip dan pemahaman kukuh dahulu. Berjuta harapan akan kebaikan masih memiliki ruang yang sangat luas di hati-hati mereka, dan itulah yang juga menjadi media kekuatan dari Alloh untukku.

Nafas ketakutan di kala sholat, air mata setelah bermaksiat, kesedihan karena "kalah saing" beribadah kian hari kian nampak menggembung dari diri mereka. Kini, kesedihan mereka tak lagi karena tidak memiliki benda yang orang lain miliki, tidak lagi karena lebih kecilnya nilai di atas kertas dan di ujung pena manusia, akan tetapi  kesedihan mereka  lebih karena  tidak memiliki apa yang Alloh Perintahkan, lebih  kareana merasa tidak mendapatkan nilai yang meraka harapkan Alloh untuk berikan pada mereka. Hal apa saja itu? Keikhalasan dalam beribadah! Keistiqomahan! Ittiba'! Khusyu'! Rasa cinta karenaNya, dan semua hal yang berkaitan denganNya,  berkaitan dengan Allohu Robbul 'Alamiin.

Yaa Alloh, tiada lain kata yang bisa aku lantunkan selain 'Alhamdulillah 'alaa kulli haal", berkahilah mereka, berkahilah kami. Aku sangat mencintai mereka, karenanya tetapkanlah Kami di atas jalan lurus menujuMU. Aku sangat mencintaiku kejadianku, keislamanku, kemuslimahanku.. Karenanya tetapkan dan perbaikilah aku agar memiliki bekal untuk berjumpa denganMU. Aaamiin.


----- untuk ungkapan kali ini, ana cukupkan dahulu, insya Alloh disambung lagi jika Alloh Menghendaki -----


19 Romadhon,
- Asiyah bint Muhammad Zainy

Jumat, 27 Agustus 2010

Coconut Oil For Beautiful Skin and Hair

Coconut oil is a natural and highly beneficial oil for healthy, youthful, disease-free skin and hair. When coconut oil is applied topically or taken internally, it helps to keep the skin soft and smooth and gives hair a beautiful shine, whilst at the same time reducing the effects of aging and preventing infections from entering the skin. Unlike conventional lotions and body care products, coconut oil is a natural product and is therefore free from harsh, potentially toxic chemicals and other additives. Protects the Skin
The chemical structure of coconut oil consists of medium-chain fatty acids, which are small molecules, making it easily absorbed into the skin and hair.
The skin consists of an outer protective layer that acts as a barrier, stopping harmful organisms from penetrating the skin. This is an oil called sebum, and is very important to skin health. Like coconut oil, it contains medium-chain fatty acids, and helps to lubricate the skin and hair, and prevent fungal and bacterial infections from entering the body.
This protective layer can be washed away by bathing or through broken skin. Applying coconut oil to the skin quickly re-establishes this natural chemical barrier, by increasing the number of antimicrobial fatty acids on the skin and therefore protecting it from infection.


anti-aging
Oils have a visible effect on all tissues of the body, especially connective tissues. These tissues are found in the skin, muscles, bones, nerves and internal organs, and support the framework for all body tissues, holding everything together. These give skin strength and elasticity. As the skin ages however, these tissues are attacked by free radicals, which cause it to sag and wrinkle.
The only way to fight this free radical damage is with antioxidants, therefore it is essential to have plenty of antioxidants in our cells and tissues to protect them. The number of antioxidants in our tissues is largely determined by the nutrients in our diet. However, coconut oil has also been found to be the ideal lotion for protecting it against damage, promoting healing and giving it a healthy, soft, youthful appearance.


Moisturizing
Pure coconut oil is an excellent natural skin moisturizer. It prevents free radical formation and the damage it causes. It helps prevent the skin from developing blemishes causes by aging and other factors. It is absorbed into the skin and keeps connective tissue strong and supple so that skin doesn't age prematurely.
This wonderful oil also makes an ideal ointment for the relief of dry, rough and flaky skin. It helps to remove the layer of dead skin cells on the outer surface of the skin, leaving it smoother, evenly textured and moisturized.

Healing and Repair
Coconut oil has been found to help stimulate healing and repair. Some of its reported health benefits for skin include helping with:
  • Inflammatory conditions like psoriasis
  • Acne
  • Fungal infections like athlete's foot
  • Sunburn
  • Healing cuts, bruises and sprains, and reducing scarring
  • Insect bites
How to Use coconut Oil
To use coconut oil on the skin, massage in a small amount and reapply it often. The oil is quickly absorbed into the skin and doesn't leave a greasy film like commercial lotions and oils do. Coconut oil will gradually soften the skin with regular use, removing dead layers, and encourage the growth of new, healthier tissue.
For severely dried or cracked skin, apply a liberal amount of coconut oil to the affected area, wrap it loosely in plastic or a towel, and leave it on overnight or at least a few hours. Repeat this process until the condition improves.
Coconut oil can be used on the entire body. Massage it into the skin for best results. It can also be used on the face to improve complexion and smooth out any blemishes.


Hair Care
Coconut oil makes a great hair conditioner. It gives hair a healthy shine, is great for the scalp and helps to control dandruff. It helps to reestablish a healthy skin environment by replacing natural oils that may have been washed away.
Studies have shown that using coconut oil on the hair can help prevent combing damage and improve its overall health and appearance. One study, in particular, found that compared to sunflower and mineral oils, coconut oil was the only one that reduced protein loss for both undamaged and damaged hair when used both pre-wash and post-wash. The authors explained this difference was due to the composition of the oils. coconut oil, being rich in medium-chain triglycerides is able to penetrate inside the hair shaft, protecting it from protein loss as well as giving it body. The other two oils have a different composition and therefore have no positive impact on protein loss. Only coconut oil can protect the hair and prevent hair damage, so it is clearly the best oil to use for hair.
To use, massage warm coconut oil into the hair, leave in on overnight, and wash it out in the morning. For a more intensive treatment, soak the hair thoroughly in the oil for an hour or two, before washing.


Types of coconut Oil
There are two types of coconut oil: processed and virgin. The difference between the oils depends on the amount of processing the oil undergoes and the type of coconut used. Processed oil is made from dried coconuts and has usually undergone extensive processing such as refining, bleaching and deodorizing, and is the type typically used in foods and cosmetics.
"Virgin" signifies an oil that has undergone less refining with lower temperatures and without chemicals. It is also made from fresh coconuts, and retains its naturally occurring phytochemicals (plant chemicals). Virgin coconut oil usually has a mild coconut flavor and aroma compared to more refined oils, which have less taste, smell and are colorless.
Regardless of the method of processing, however, both oils contain essentially the same amount of health-promoting medium-chain fatty acids. These fatty acids are very resistant to heat and are not harmed by processing, even at high temperatures. Therefore, all types of coconut oils are considered healthy oils.
Pure coconut oil should be a crystal clear liquid in warm conditions, and becomes a hard, white solid in cooler climates. This process does not affect the quality of the oil, and solidified coconut oil quickly becomes liquid when the container is immersed in hot water or warmed in the hands.

Source: www.healthymuslim.com

Mother's Diet Affects Newborn Allergy Risk

Eating lots of vegetables and fruits during pregnancy is associated with lowering the chance of having a baby with certain allergies, study findings from Japan suggest. The study found that babies born to women who ate high amounts of green and yellow fruits and vegetables, and those rich in beta carotene, had a reduced risk of being born with eczema, a condition that cause the skin to become itchy, dry, reddened and cracked.
Furthermore, foods high in Vitamin E, found in some green vegetables, were similarly found to lessen the risk of having a wheezy infant.


Study Details
Researchers evaluated vegetable and fruit intake during pregnancy of 763 women and their offspring's early-age eczema or allergic wheeze.
The women were 30 years old on average and about 17 weeks pregnant when they reported personal and medical history. When their babies were between 16 and 24 months old, the women provided birth and breastfeeding history, number of older siblings, and exposure to smoke.


The team found that 21 percent of the youngsters wheezed or had a "whistling in the chest in the last 12 months," and fewer than 19 percent had eczema.
According to the investigators, moms who ate greater amounts of green and yellow vegetables, citrus fruits, or beta carotene while pregnant were less likely to have an infant with eczema.


For example, after allowing for other eczema risk factors, eczema was more common among infants of moms who ate the least versus the most green and yellow vegetables - 54 and 32 infants, respectively.


Likewise, higher intake of Vitamin E during pregnancy was associated a reduced likelihood of having a wheezy infant.


The researchers said that increasing intake of green and yellow vegetables, citrus fruits, and antioxidants such as Beta-carotene and Vitamin E among pregnant women "deserves further investigation as measures that would possibly be effective in the prevention of allergic disorders in the offspring."


This study supports previous and on-going research that eating foods rich in vitamin and minerals, like those found in fruits and vegetables, during pregnancy can go a long way in preventing children from developing allergies.


Breastfeeding is another way to ensure your baby receives the most wholesome nutrition possible. Breast-fed babies are typically born with fewer or no allergies when compared to their formula-fed counterparts. Breast milk contains all the required nutrients crucial for healthy growth and offers protection against infections and diseases, which bottle-feeding does not provide.


Research Paper Details:
Miyake Y, Sasaki S, Tanaka K, Hirota Y. Consumption of vegetables, fruit, and antioxidants during pregnancy and wheeze and eczema in infants. Allergy 2010. 

Source: www.healthymuslim.com