Senin, 29 November 2010

Mengganti puasa yang tidak dikerjakan pada bulan Ramadhan karena haid

Pertanyaan:
Saya tidak pernah mengganti puasa yang tidak saya kerjakan pada bulan Ramadhan dikarenakan periode haid bulanan saya dan saya tidak bisa menghitung berapa jumlahnya. Apa yang harus saya lakukan sekarang?

Jawaban:
Wahai saudari muslimah, Anda harus mencari tahu masalah dan berapa lama Anda tidak melasanakan puasa pada (Ramadhon). Dan mohonlah bantuan dan petunjuk dari Allah. 

"Allah tidak membebani seseorang di luar ruang lingkup" (al-Baqarah 2:286)

Lakukanlah yang terbaik dan cari tahu (penyebab) masalah ini dan berhati-hatilah dalam memperhatikan diri sendiri hingga Anda selesai melaksanakan (mengganti) puasa Anda sejumlah waktu tidak berpuasa (Ramadhan) yang Anda yakini. Anda juga harus bertaubat kepada Allah.


Shaykh `Abdul-`Azeez Bin Baz
Islamic Fatawa Regarding Women - Darussalam Pgs. 145

translated from this link on www.fatwaislam.com

Mengganti Puasa Ramadhan yang tidak dikerjakan pada awal pubertas

Pertanyaan:
Sekitar sepuluh tahun yang lalu saya melewati sebuah tahap yang dikenal dengan pubertas. Namun, pada tahun pertama masa dewasa saya, saya tidak puasa bulan Ramadhan meskipun  saya tidak punya alasan fisik. Itu karena ketidaktahuan saya pada saat itu, saya tidak menyadari bahwa itu wajib. Apakah saya sekarang harus menggantinya? Selain dari menggantinya, apakah  ada penebusan dosa yang harus saya lakukan?

Jawaban:
Adalah suatu keharusan atas Anda untuk mengganti puasa yang mana tidak Anda kerjakan, pada saat yang sama, bertobatlah dan mohon ampun kepada Allah. Anda juga harus memberi makan seorang miskin untuk setiap hari sebanyak setengah sa' dari makanan pokok seperti kurma, beras, atau makanan sejenis lainnya jika Anda memiliki kemampuan untuk melakukannya. Jika anda miskin dan tidak memiliki kemampuan untuk melakukannya, maka tidak ada pada Anda selain mengganti puasa Anda.


Shaykh `Abdul-`Azeez Bin Baz
Islamic Fatawa Regarding Women - Darussalam Pgs. 145-146

Translated from this link on www.fatwaislam.com

Rabu, 17 November 2010

Kembali dalam Maksiat

Antara aku dan hatiku tersekat oleh ruang seluas timur dan barat
Ruangan itu dijejajali oleh benda padat yang begitu berat,

Saat ini,
Kerjaanku adalah maksiat,
Dayang-dayangku adalah syaithan
Aku telah tertangkap oleh raja iblis,
Aku masih kalah lagi..


===

Hanya ada satu rongga di dalam hatiku, jika tidak diisi dengan perkara ma’ruf jelaslah yang mungkar menguasai,
Sudah begitu lama aku membiarkan diriku dikuasai oleh iblis terlaknat, 
dalam kesendirian aku tak bisa melawan, 
tidak ada yang membantuku untuk memeranginya, 
aku selalu merasa ketakutan, 
tapi tak ada yang menguatkanku dan mengingatkanku,

Seluruh dunia seperti mendukung kemaksiatan ketika aku mengerjakan,
aku sangat pusing sekali.. 
Aku butuh teman yang bisa memperingatiku, 
yang bisa memberikan masukan padaku, 
yang mau mengkritikku dengan tegas, 
bukan dengan cara yang memalukan dan menyakitkan..

Aku ingin sekali pulang, tapi lari dari masalah sudah pasti pengecut, aku bukanlah pengecut… aku akan senantiasa berusaha menghadapi semua ini… 
karena memang semua ini untuk ku hadapi sendiri,

Aku bisa hidup di manapun..
Yaa ALLOH, hambaMU di luar sana begitu banyak, tetapi aku hanya memiliki ENGKAU.. mungkin begini adalah yang terbaik, 
dalam sendiri bisa banyak berpikir dan tadabbur, 
bisa banyak belajar dan diam.. 
dalam sendiri bisa banyak belajar dan mengurangi gerakan tak berarti, 
dalam sendiri menghadapi segala sesuatu sendiri, 
jadi tidak ada yang bertanggung jawab ketika aku berbuat maksiat sementara mereka tidak memperingatiku...

Dalam sendiri bisa lebih banyak diam sehingga tidak menyakiti orang lain, 
dalam sendiri lebih bisa mengontrol anggota tubuh agar tidak menyakiti orang lain, 
dalam sendiri bisa lebih banyak merenung, 
dengan begitu bisa mengurangi maksiat..
Aku sangat menikmati semua ini, 
aku sangat senang sekali… aku akan sendiri…

Pertengahan Mei 2010

Kekasihku adalah Buku

Kekasihku adalah buku yang takkan muak denganku,
Meski harta menjadi sedikit dan ketampanan mulai susut,
Buku sang pujaan hatiku, di kala tak ada tambatan qalbu,
Kan kurayu jikalau dia memahami rayuan qalbu,
Buku.. teman setiaku kala duduk, yang takkan merasa jemu,
Penjelas kebenaran yang tak membuat jemu,
Buku.. lautan yang takkan menarik pemberiannya,
Membanjiriku dengan harta, meski harta menahannya,
Buku.. petunjuk terbaik untuk meraih asaku,
Darinya selalu ada pengalaman baru dan penerang langkahku,

Bait-bait yang terpampang pada lemari Imam Abu Bakar Al-Qoffal
(Taqyid Al-‘Ilm 127)

Sabtu, 13 November 2010

Futur

Kemenangan yang dirindu kian menambah jarak,
Kekalahan yang ditakutkan kian dicintai,
Segala arah rencana tidak tersusuri,
Sekian banyak cita-cita telah retak,

Aku kesepian ditengah manusia-manusia yang selalu menengadah ke arah langit dalam tundukan hati dan badan mereka,

Minggu, 07 November 2010

Ingat-ingatlah kata-kataku ini....!


Tulisan ini bukanlah perkataan ulama, ahli hikmah maupun seorang bijak zaman ini, akan tetapi tulisan ini adalah goresan hatiku yang kubuat atas rasa sedihku karena seorang sahabat wanita yang berani menebar fitnah dan syubhat mengenai manhaj salaf dan ulama ahlus sunnah. Di dalam tiap kata yang kurangkai terdapat hikmah yang ingin kusampaikan ke hatiku sendiri -  yang telah aku analogikan ke dalam bahasa sederhana. Jangan salah memahami kalimat-kalimat berikut, sekali lagi kukatakan, ini hanyalah analogi mengenai pesan seseorang kepada seorang lainnya untuk patuh agar dia sampai ke tempat yang ingin dia tuju. 

Aku sangat berharap sekali sahabatku sekalian memahami bagaimana makna dan bagaimana  Ittiba' karena begitu jauhnya jarak waktu antara kita dan Rosululloh sehingga penyimpangan itu pasti terjadi, jadi ingatlah apa yang dipesankan oleh Rosululloh sholallohu 'alayhi wa sallam baik-baik dan laksanakan seperti yang beliau pesankan, inysaAlloh akan sampailah kita ke tempat yang kita harapkan tuju.


 = = =

Yang engkau tanam akan engkau tuai, yang engkau pelihara akan engkau dapatkan. Jagalah dirimu baik-baik nak, di depan sana terdapat padang yang tandus dan subur, setelah itu bukit dan lautan, di antara dan di dalamnya ada hewan-hewan jinak dan buas ada yang bisa engkau makan dan ada yang engkau dilarang untuk memakannya.

Minuman dan udara serta tanah yang akan engkau jadikan pijakan telah disediakan untukmu, teruslah telurusi jalan ini, nanti di sepanjang jalan akan ada anak-anak panah dan penunjuk mata angin, ini aku bekali kompas untukmu, dan ingatlah bahwa matahari itu tenggelam di sebelah barat dan timbul di sebelah timur.
Sesekali nanti engkau akan menemui lubang dan kerikil, hujan dan terik mentari yang menghangatkan dan juga bisa menyengat kulitmu, jadi ketahuilah waktu untuk menantangnya.
Jangan engkau abaikan anjing yang kehausan ataupun kuda yang jatuh terperosok ke dalam kubangan, bantulah mereka, jika engkau tidak mampu carilah pertolongan, jangan membiarkan dirimu hanya berkata 'kasihan' dengan suara lantang agar orang percaya bahwa engkau memiliki rasa kasihan dihatimu padalah engkau tidak seperti itu.
Ingatlah pesanku baik-baik, Yang engakau Tuju sedang menunggumu di sana, jika engkau berhasil apapun yang engkau mau akan Ia kabulkan. Semalam Dia telah menjelaskan sebuah peta jalan untuk ke tempat Dia berada, ingatanku masih kuat tentang itu karenanya aku telah menunangkannya ke dalam peta ini agar lebih mudah engkau pahami dan bisa engkau bawa berpergian.
Jikalau engkau tidak mengikuti peta ini, tidak memanfaatkan peralatan yang telah kuperbekali engkau untuk kepergianmu, dan tidak mengindahkan kata-kataku maka jangan bersedih hati jika nanti kita tidak bertemu kembali. Jagalah dengan baik-baik peta ini dan engkau tidak perlu takut kertasnya akan hancur karena Dia telah menyampaikan padaku bahwa peta ini tidak akan pernah rusak selama engkau menjaga dan menyusuri jalan sesuai dengan yang ada didalamnya.
Telusurilah terus jalan ini nak, jika engkau membutuhkan permata atau pakain silahkan singgah sesaat untuk mengambilnya sebagai perbekalan.
Dia telah mengatakan waktumu sangat terbatas, tidak lebih lama dari habisnya pasir-pasir di tabung ini jatuh ke lantai, karenanya manfaatkanlah waktumu baik-baik jangan terlena ketika ada yang menawarimu berbincang sambil menikmati suguhan untuk tertawa bersama saling mempertontonkan gigi kalian.


in full of sadness,
Asiyah bint Zainy