Minggu, 07 November 2010

Ingat-ingatlah kata-kataku ini....!


Tulisan ini bukanlah perkataan ulama, ahli hikmah maupun seorang bijak zaman ini, akan tetapi tulisan ini adalah goresan hatiku yang kubuat atas rasa sedihku karena seorang sahabat wanita yang berani menebar fitnah dan syubhat mengenai manhaj salaf dan ulama ahlus sunnah. Di dalam tiap kata yang kurangkai terdapat hikmah yang ingin kusampaikan ke hatiku sendiri -  yang telah aku analogikan ke dalam bahasa sederhana. Jangan salah memahami kalimat-kalimat berikut, sekali lagi kukatakan, ini hanyalah analogi mengenai pesan seseorang kepada seorang lainnya untuk patuh agar dia sampai ke tempat yang ingin dia tuju. 

Aku sangat berharap sekali sahabatku sekalian memahami bagaimana makna dan bagaimana  Ittiba' karena begitu jauhnya jarak waktu antara kita dan Rosululloh sehingga penyimpangan itu pasti terjadi, jadi ingatlah apa yang dipesankan oleh Rosululloh sholallohu 'alayhi wa sallam baik-baik dan laksanakan seperti yang beliau pesankan, inysaAlloh akan sampailah kita ke tempat yang kita harapkan tuju.


 = = =

Yang engkau tanam akan engkau tuai, yang engkau pelihara akan engkau dapatkan. Jagalah dirimu baik-baik nak, di depan sana terdapat padang yang tandus dan subur, setelah itu bukit dan lautan, di antara dan di dalamnya ada hewan-hewan jinak dan buas ada yang bisa engkau makan dan ada yang engkau dilarang untuk memakannya.

Minuman dan udara serta tanah yang akan engkau jadikan pijakan telah disediakan untukmu, teruslah telurusi jalan ini, nanti di sepanjang jalan akan ada anak-anak panah dan penunjuk mata angin, ini aku bekali kompas untukmu, dan ingatlah bahwa matahari itu tenggelam di sebelah barat dan timbul di sebelah timur.
Sesekali nanti engkau akan menemui lubang dan kerikil, hujan dan terik mentari yang menghangatkan dan juga bisa menyengat kulitmu, jadi ketahuilah waktu untuk menantangnya.
Jangan engkau abaikan anjing yang kehausan ataupun kuda yang jatuh terperosok ke dalam kubangan, bantulah mereka, jika engkau tidak mampu carilah pertolongan, jangan membiarkan dirimu hanya berkata 'kasihan' dengan suara lantang agar orang percaya bahwa engkau memiliki rasa kasihan dihatimu padalah engkau tidak seperti itu.
Ingatlah pesanku baik-baik, Yang engakau Tuju sedang menunggumu di sana, jika engkau berhasil apapun yang engkau mau akan Ia kabulkan. Semalam Dia telah menjelaskan sebuah peta jalan untuk ke tempat Dia berada, ingatanku masih kuat tentang itu karenanya aku telah menunangkannya ke dalam peta ini agar lebih mudah engkau pahami dan bisa engkau bawa berpergian.
Jikalau engkau tidak mengikuti peta ini, tidak memanfaatkan peralatan yang telah kuperbekali engkau untuk kepergianmu, dan tidak mengindahkan kata-kataku maka jangan bersedih hati jika nanti kita tidak bertemu kembali. Jagalah dengan baik-baik peta ini dan engkau tidak perlu takut kertasnya akan hancur karena Dia telah menyampaikan padaku bahwa peta ini tidak akan pernah rusak selama engkau menjaga dan menyusuri jalan sesuai dengan yang ada didalamnya.
Telusurilah terus jalan ini nak, jika engkau membutuhkan permata atau pakain silahkan singgah sesaat untuk mengambilnya sebagai perbekalan.
Dia telah mengatakan waktumu sangat terbatas, tidak lebih lama dari habisnya pasir-pasir di tabung ini jatuh ke lantai, karenanya manfaatkanlah waktumu baik-baik jangan terlena ketika ada yang menawarimu berbincang sambil menikmati suguhan untuk tertawa bersama saling mempertontonkan gigi kalian.


in full of sadness,
Asiyah bint Zainy 

Tidak ada komentar: