Minggu, 23 Januari 2011

Mengapa Dia tidak Mau menggunakan Hijab?

Berikut merupakan dialog antara dua orang muslimah mengenai hijab, perempuan yang satunya mengenakan jilbab sedangkan yang satunya tidak. Artikel asli dari dialog ini mempergunakan bahasa Inggris, tapi AlhamduliLlah saya telah menerjemankannya ke dalam bahasa Indonesia agar mudah dipahamai oleh teman-teman insyaAlloh. Adapun yang berminat membaca artikel tersebut dalam bahasa Inggris silahkan klik link ini.
----------------------------------------------------
Diskusi yang dilakukan oleh A.Q. Alidost
Sebuah percakapan untuk saudari-saudari muslimku:
"Aku sangat lelah"
"Lelah kenapa?"
"Orang-orang it menghakimiku."
"Siapa yang mengakimimu?"
"salah satunya perempuan itu, tiap kali aku duduk dengannya, dia selalu membicarakan masalah hijab."
"Oh, hijab and musik! topik utama!"
"Yeah! Aku mendengarkan musik tanpa hijab... haha!"
"Mungkin dia hanya menasehatimu."
"Aku tidak butuh nasehatnya. Aku tau agama. Apakah tidak bisa dia memikirkan urusannya sendiri?"
"Sepertinya kamu salah paham. Dia hanya ingin berbuat baik."
"Jangan perdulikan urusanku, itulah perbuatan yang baik"
"Tetapi itu adalah tugasnya untuk memperingatkanmu untuk melakukan hal yang baik."
"Percayalah padaku. Itu bukanlah peringatan. Dan apa maksudmu dengan 'hal yang baik'?"
"Hmm, baiklah. Memakai jilbab, itulah hal yang baik."
"Siapa yang bilang?"
"Al-Qur'an yang mengatakannya, benar kan?"
"Ya, dia membacakan suatu perkataan untukku."
"Dia membacakan surat an-Nuur, dan beberapa surat di al-Qur'an."
"Ya, tapi itu bukanlah dosa besar. Menolong orang lain dan sholat itu lebih penting."
"Benar. Akan tetapi hal-hal besar dimulai dari hal kecil."
"Poin yang bagus, tetapi apa yang kamu pakai itu tidak penting. Hal yang terpenting adalah memiliki hati yang baik."
"Apa yang kamu pakai tidak baik?"
"Yah, itulah yang aku katakan."
"Lalu mengapa kamu habiskan waktu berjam-jam setiap pagi untuk berdandan?"
"Apa maksudmu?"
"Engkau menghabiskan banyak uang untuk membeli kosmetik, belum lagi menyebutkan waktu yang engkau habiskan untuk membenahi rambutmu dan untuk melakukan diet."
"Terus?"
"Terus, penampilanmu adalah hal yang penting?."
"Tidak. Aku bilang memakai jilbab itu tidak penting dalam agama."
"kalau memang hal tersebut bukanlah hal yang penting dalam agama, Kenapa di Al-Qur'an disebutkan untuk mengenakannya?"
"Kamu tahu aku tidak bisa mengikuti semua yang ada di dalam al-Qur'an."
"Maksudmu setelah Tuhan memberitahumu untuk melakukan sesuatu, kemudia kamu tidak mematuhinya adalah hal yang benar?"
"Ya, Tuhan Maha Pengampun."
"Tuhan Maha Pengampun bagi siapapun yang bertaubat dan tidak mengulangi kesalahan-kesalahannya."
"Siapa bilang?"
"Kitab yang sama yang memerintahkanmu untuk berhijab."
"Tetapi aku tidak suka hijab, Hijab membatasi kebebasanku."
"Akan tetapi pelembab, lipstik, maskara dan dan kosmetik-kosmetik lainnya itu membuatmu merasa bebas??!
Lalu apa pengertian kebebasan bagimu?"
"Kebebasan adalah melakukan apapun yang kamu inginkan."
"Bukan. Kebebasan adalah melakukan hal yang benar, bukannya melakukan segala sesuatu sekehendak hati kita."
"Lihat! Aku telah menemukan banyak orang yang tidak berjilbab tetapi mereka adalah orang yang baik, dan aku juga menemukan banyak orang yang memakai jilbab tetapi mereka adalah orang yang buruk."
"Terus kenapa? Ada banyak orang yang baik menurutmu tetapi mereka adalah pemabuk.Apakah kita harus menjadi pemabuk? pernyataan yang bodoh."
"Aku tidak mau menjadi seorang ekstrimis dan fanatik. Aku merasa baik-baik saja tanpa hijab."
"Berarti kamu adalah fanatik kebebasan. Ekstrimis dalam penentangan terhadap Alloh."
"Kamu tidak mengerti, jika aku memakai hijab, siapa yang mau menikahiku?!"
"Menurutmu semua orang yang berhijab itu tidak menikah?!"
"Baiklah! Lalu seandainya jika aku menikah nanti dan suamiku tidak menyukainya bagaimana? Dan memintaku untuk melepaskannya?"
"Bagaimana jika seandainya suamimu mengajakmu untuk pergi merampok bank?!"
"Hal itu tidak benar, merampok bank adalah tindakan kriminal."
"Apakah tidak mematuhi tuhanmu bukanlah kriminal?"
"Tetapi siapa yang akan mempekerjakan aku?"
"Perusahaan yang menghargai hak orang."
"Tidak lagi setelah kejadian 9-11"
"Ya. setelah kejadian 9-11. Apakah engkau tahu mengenai Hanan yang masuk ke sekolah med?
Dan yang lainnya, siapa namanya, gadis yang selalu mengenakan hijab... ummm..."
"Yasmin?"
"Ya. Yasmin. Dia baru saja menyelesaikan program MBA-nya dan sekarang magang di GE."
"Mengapa kamu mempermasalahkan agama hanya pada lembaran pakaian?"
"Mengapa kamu mempermasalahkan masalah kewanitaan hanya pada sepatu hak tinggi dan warna lipstik?"
"Engkau tidak menjawab pertanyaanku."
"Tetapi aku sudah menjawabnya. Hijab bukan hanya lembaran pakaian. Ini adalah kepatuhan pada Allah dalam lingkungan yang sulit. Ini adalah keberanian, iman dalam tindakan, dan bentuk kewanitaan sejatiTapi Kamu berpakain lengan pendek, celana ketat ... "
"Inilah yang namanya 'fashion', kamu tinggal di gua atau apa? sebelumya, hijab ditemukan oleh laki-laki yang ingin mengendalikan wanita."
"Benarkah? Aku tidak pernah tahu lelaki mengendalikan wanita dengan hijab."
"Ya, seperti itulah adanya."
"Bagaimana dengan wanita yang menentang suaminya untuk mengenakan hijab? Dan perempuan di Prancis yang dipaksa melepaskan hijab mereka? Bagaimana menurutmu dengan mereka?"
"Yah, itu perkaranya berbeda."
"Apa bedanya? wanita yang memintamu untuk mengenakan hijab... bukankah dia adalah perempuan, benar kan?"
"Benar, tapi...."
"Akan tetapi fashionlah yang dirancang dan dipromosikan oleh perusahaan yang didominasi oleh para lelaki, Itukah kebebasanmu? Lelaki tidak punya hak kendali untuk mengekspos wanita dan menjadikan mereka sebagai komoditas?! Berikan aku penjelasan!"
"Tunggu, biar kuselesaikan dulu, aku bilang......"
"Bilang apa? Apakah kamu pikir lelaki mengendalian wanita dengan jilbab?"
"Ya."
"Spesifiknya bagiman?"
"Dengan memberitahu wanita bagaimana dan apa yang harud dipakai, dummy!"
"Bukannya TV, majalah, film-film yang memberitahumu cara berpakaian, dan bagaimana untuk menjadi 'menarik'?"
"Tentu saja, itulah fashion."
"Bukannya itu yang disebut dengan mengendalikan? Menekanmu untuk memakai apa yang mereka ingin kamu untuk pakai?"
[Membisu]
"Tidak hanya mengendalikanmuu, tetapi juga mengendalikan pasar."
"Apa maksudmu?"
"Maksudku, you are told to look skinny and anorexic like that woman on the cover of the magazine, by men who design those magazines and sell those products."
"I don't get it. What does hijab have to do with products."
"It has everything to do with that. Don't you see? Hijab is a threat to consumerism, women who spend billions of dollars to look skinny and live by standards of fashion designed by men... and then here is Islam, saying trash all that nonsense and focus on your soul, not on your looks, and do not worry what men think of your looks."
"Like I don't have to buy hijab? Isn't hijab a product?"
"Yes, it is. It is a product that sets you free from male-dominated consumerism."
"Stop lecturing me! I WILL NOT WEAR HIJAB!
It is awkward, outdated, and totally not suitable for this society... Moreover, I am only 20 and too young to wear hijab!"
"Fine. Say that to your Lord, when you face Him on Judgment Day."
"Fine."
"Fine."
[Silence]
"Shut up and I don't want to hear more about hijab niqab schmijab Punjab!"
[Silence]
She stared at the mirror, tired of arguing with herself all this time.
Successful enough, she managed to shut the voices in her head, with her own opinions triumphant in victory on the matter, and a final modern decision accepted by the society - but rejected by the Faith:
"Yes!" - to curls on the hair - "No!" - to hijab!
"And he (/she) is indeed a failure who corrupts it [the soul]!" [Noble Quran 91:10]
Subhana'Allah!!!
"Nay! You prefer the life of this world; While the hereafter is better and more lasting." [Noble Quran 87:16-17]
"You are the best community (Ummah) raised up for (the benefit of) humanity; enjoining what is right and forbidding what is wrong and believing in Allah." [Noble Quran 3:110]

Why She Won't Wear Hijab!

Below is a dialogue of two muslim woman, the one used veil (Hijab) while her partner did not use. I got this article from this site. And I have translated it to Indonesian (Bahasa Indonesia), If you want to read it in Indonesian, just click here.
----------------------------------------------------
A Discussion by A.Q. Alidost
A conversation for Muslim sisters:
"I'm so tired."
"Tired of what?"
"Of all these people judging me."
"Who judged you?"
"Like that woman, every time I sit with her, she tells me to wear hijab."
"Oh, hijab and music! The mother of all topics!"
"Yeah! I listen to music without hijab... haha!"
"Maybe she was just giving you advice."
"I don't need her advice. I know my religion. Can't she mind her own business?"
"Maybe you misunderstood. She was just being nice."
"Keeping out of my business, that would be nice..."
"But it's her duty to encourage you do to good."
"Trust me. That was no encouragement. And what do you mean 'good'?"
"Well, wearing hijab, that would be a good thing to do."
"Says who?"
"It's in the Quran, isn't it?"
"Yes. She did quote me something."
"She said Surah Nur, and other places of the Quran."
"Yes, but it's not a big sin anyway. Helping people and praying is more important."
"True. But big things start with small things."
"That's a good point, but what you wear is not important. What's important is to have a good healthy heart."
"What you wear is not important?"
"That's what I said."
"Then why do you spend an hour every morning fixing up?"
"What do you mean?"
"You spend money on cosmetics, not to mention all the time you spend on fixing your hair and low-carb dieting."
"So?"
"So, your appearance IS important."
"No. I said wearing hijab is not an important thing in religion."
"If it's not an important thing in religion, why is it mentioned in the Noble Quran?"
"You know I can't follow all that's in Quran."
"You mean God tells you something to do, you disobey and then it's OK?"
"Yes. God is forgiving."
"God is forgiving to those who repent and do not repeat their mistakes."
"Says who?"
"Says the same book that tells you to cover."
"But I don't like hijab, it limits my freedom."
"But the lotions, lipsticks, mascara and other cosmetics set you free?!
What's your definition of freedom anyway?"
"Freedom is in doing whatever you like to do."
"No. Freedom is in doing the right thing, not in doing whatever we wish to do."
"Look! I've seen so many people who don't wear hijab and are nice people, and so many who wear hijab and are bad people."
"So what? There are people who are nice to you but are alcoholic. Should we all be alcoholics? You made a stupid point."
"I don't want to be an extremist or a fanatic. I'm OK the way I am without hijab."
"Then you are a secular fanatic. An extremist in disobeying God."
"You don't get it, if I wear hijab, who would marry me?!"
"So all these people with hijab never get married?!"
"Okay! What if I get married and my husband doesn't like it? And wants me to remove it?"
"What if your husband wants you to go out with him on a bank robbery?!"
"That's irrelevant, bank robbery is a crime."
"Disobeying your Creator is not a crime?"
"But then who would hire me?"
"A company that respects people for who they are."
"Not after 9-11"
Yes. After 9-11. Don't you know about Hanan who just got into med school?
And the other one, what was her name, the girl who always wore a white hijab... ummm..."
"Yasmin?"
"Yes. Yasmin. She just finished her MBA and is now interning for GE."
"Why do you reduce religion to a piece of cloth anyway?"
"Why do you reduce womanhood to high heals and lipstick colors?"
"You didn't answer my question."
"In fact, I did. Hijab is not just a piece of cloth. It is obeying God in a difficult environment. It is courage, faith in action, and true womanhood.
But your short sleeves, tight pants..."
"That's called 'fashion', you live in a cave or something? First of all, hijab was founded by men who wanted to control women."
"Really? I did not know men could control women by hijab."
"Yes. That's what it is."
"What about the women who fight their husbands to wear hijab? And women in France who are forced to remove their hijab by men? What do you say about that?"
"Well, that's different."
"What difference? The woman who asked you to wear hijab... she was a woman, right?"
"Right, but..."
"But fashions that are designed and promoted by male-dominated corporations, set you free? Men have no control on exposing women and using them as a commodity?! Give me a break!"
"Wait, let me finish, I was saying..."
"Saying what? You think that men control women by hijab?"
"Yes."
"Specifically how?"
"By telling women how and what to wear, dummy!"
"Doesn't TV, magazines and movies tell you what to wear, and how to be 'attractive'?"
"Of course, it's fashion."
"Isn't that control? Pressuring you to wear what they want you to wear?"
[Silence]
"Not just controlling you, but also controlling the market."
"What do you mean?"
"I mean, you are told to look skinny and anorexic like that woman on the cover of the magazine, by men who design those magazines and sell those products."
"I don't get it. What does hijab have to do with products."
"It has everything to do with that. Don't you see? Hijab is a threat to consumerism, women who spend billions of dollars to look skinny and live by standards of fashion designed by men... and then here is Islam, saying trash all that nonsense and focus on your soul, not on your looks, and do not worry what men think of your looks."
"Like I don't have to buy hijab? Isn't hijab a product?"
"Yes, it is. It is a product that sets you free from male-dominated consumerism."
"Stop lecturing me! I WILL NOT WEAR HIJAB!
It is awkward, outdated, and totally not suitable for this society... Moreover, I am only 20 and too young to wear hijab!"
"Fine. Say that to your Lord, when you face Him on Judgment Day."
"Fine."
"Fine."
[Silence]
"Shut up and I don't want to hear more about hijab niqab schmijab Punjab!"
[Silence]
She stared at the mirror, tired of arguing with herself all this time.
Successful enough, she managed to shut the voices in her head, with her own opinions triumphant in victory on the matter, and a final modern decision accepted by the society - but rejected by the Faith:
"Yes!" - to curls on the hair - "No!" - to hijab!
"And he (/she) is indeed a failure who corrupts it [the soul]!" [Noble Quran 91:10]
Subhana'Allah!!!
"Nay! You prefer the life of this world; While the hereafter is better and more lasting." [Noble Quran 87:16-17]
"You are the best community (Ummah) raised up for (the benefit of) humanity; enjoining what is right and forbidding what is wrong and believing in Allah." [Noble Quran 3:110]

Kamis, 20 Januari 2011

Apakah Salah Saya Belajar Bahasa Inggris?

Beberapa waktu lalu saya sempat tertegun ketika ada seseorang yang nyeletuk mengatakan "Untuk apa belajar bahasa kafir? Di akhirat nanti kamu ditanya pakai bahasa Al-Qur'an, bahasa Arob. Bukan bahasa orang kafir!". Awalnya saya cukup emosi mendengar pernyataan orang tersebut, tetapi saya berusaha belajar menjalankan Sunnah dengan memilih diam dan berta'awudz.



Barangsiapa marah, hendaknya diam (dulu).” [HR.Ahmad no.2029]

seorang lelaki berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: “Berilah aku nasehat.” Beliau menjawab, “Janganlah engkau marah.” Lelaki itu mengulang-ngulang permintaannya, (namun) Nabi (selalu) menjawab,”Janganlah engkau marah.  [HR.al-Bukhari no.6116]

 “Barangsiapa menahan amarahnya padahal mampu meluapkannya, Allah akan memanggilnya di hadapan para makhluk pada hari kiamat untuk memberinya pilihan bidadari yang ia inginkan.” [HR.at-Tirmidzi no.1944]

Aku pernah duduk di samping Nabi saat dua orang lelaki tengah saling caci. Salah seorang dari mereka telah memerah wajahnya dan urat lehernya tegang. Beliau bersabda, “Aku benar-benar mengetahui perkataan yang bila diucapkannya, niscaya akan lenyap apa (emosi) yang ia alami. Andai ia mengatakan: A’udzu billahi minasy syaithanir rajim, pastilah akan lenyap emosi yang ada padanya.” [HR.al-Bukhari no.3282, Muslim no.2610]

Selain dikarenakan mengingat beberapa hadits tersebut, saya juga berpikir kalau setiap orang memiliki pikiran dan minat yang berbeda, di mana minat saya adalah pada bidang komunikasi, terutama menggunakan bahasa Inggris, dan bisa jadi orang yang mengatakan demikian memiliki minat yang berbeda yang mungkin tidak saya sukai.

Mengenai bahasa Inggris ini sendiri, cukup mengesankan bagi saya. Entah mengapa saya sangat suka sekali belajar bahasa, tidak hanya bahasa Inggris, tetapi juga beberapa bahasa asing, dan yang paling saya gandrungi saat ini adalah English, Arabic, dan Korean. 

Saya memiliki keinginan yang sangat besar untuk menguasai beberapa bahasa, menjadi multilingual person dan menyampaikan pemahaman serta pengetahuan saya kepada orang lain, terutama yang berkaitan tentang masalah syari'at dan sosial. Saya sempat ingin berhenti dari hobbi saya ini, akan tetapi sekitar setahun yang lalu saya pernah berkunjung ke situs fatwa-online, dan di sana saya menemukan sebuah artikel mengenai keinginan syaikh Utsaimin rohimahuLloh untuk mampu berbahasa Inggris, berikut translate artikel dalam bahasa Indonesia yang saya temukan pula pada situs Ustadz abu Rumaysho:

Ada perkataan yang sangat menarik sekali bagi para penuntut ilmu dari seorang ‘alim Robbani, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin –semoga Allah senantiasa merahmati beliau-.[1] Perkataan ini akan menepis anggapan sebagian orang yang terlalu antipati jika ada yang ingin menguasai bahasa Inggris karena disangka ini adalah bahasa orang kafir. Padahal Syaikh Ibnu ‘Utsaimin sendiri punya angan-angan agar bisa menguasai bahasa Inggris. Karena bahasa Inggris bukan hanya menjadi bahasa non muslim saat ini, bahkan bahasa ini sudah tersebar di berbagai negeri termasuk negeri kaum muslimin. Dan satu sisi begitu manfaat, terutama bagi dakwah pada mereka yang non muslim.

Coba perhatikan perkataan beliau berikut ini.

وإن كنا نرى كما هو واقع أن اللغة العربية أفضل اللغات وأشرفها؛ لأنها لغة القرآن الكريم ولغة سيد المرسلين عليه الصلاة والسلام، لكن هذه لغة عالمية مشهورة يتكلم بها المسلم والكافر، ثم هي مقررة عليك حتى وإن كانت لغة الكفار، فإنك ربما تحتاجها في يوم من الأيام، أنا أتمنى أني أعرف هذه اللغة؛ لأني وجدت فيها مصلحة كبيرة، يأتي رجل ليسلم بين يديك فلا تستطيع أن تتفاهم معه

“Kami berpandangan--sebagaimana realitas yang ada--bahwa bahasa Arab tetap adalah bahasa yang paling mulia. Karena bahasa Arab adalah bahasa Al Qur’an Al Karim dan juga menjadi bahasa para Rasul ‘alaihish sholaatu was salaam. Akan tetapi bahasa Inggris adalah bahasa dunia yang begitu masyhur. Bahasa ini digunakan oleh muslim dan kafir (sehingga sekarang tidak bisa lagi disebut bahasa khas orang kafir, pen). Di samping itu, bahasa Inggris itu menjadi bahasa yang wajib Anda pelajari (diberbagai jenjang pendidikan, pen). Andai bahasa Inggris adalah bahasa khas orang kafir, boleh jadi pada suatu waktu Anda membutuhkannya.

Aku sendiri berangan-angan, andai saja aku bisa menguasai bahasa Inggris. Sungguh, aku melihat terdapat manfaat yang amat besar bagi dakwah jika saja bahasa Inggris bisa kukuasai. Karena jika kita tidak menguasai bahasa tersebut, bagaimana kita bisa berdakwah jika ada yang masuk Islam di hadapan kita.”[2]

Pelajaran yang patut direnungkan. Jadi sebenarnya mempelajari bahasa Inggris dilihat dari pemanfaatannya. Jika menguasai bahasa Inggris supaya bisa sekedar melancong ke negeri-negeri kafir, tentu saja niatan yang keliru. Namun jika tujuannya adalah untuk dakwah, ini sungguh sangat mulia.

Ya Allah, mudahkanlah kami dalam dakwah untuk memperjuangkan agama-Mu dan meninggikan kalimat-Mu yang mulia “laa ilaha illallah” dengan ikhlas selalu mengharapkan wajah-Mu.

Disusun di Panggang-GK, saat Zhuhur, 13 Syawal 1431 H (21/09/2010)

Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel www.rumaysho.com

[1] Kami menelusuri perkataan ini setelah mendapatkan faedah dari guru kami, Ustadz Aris Munandar.

[2] Liqo’ Al Bab Al Maftuh kaset no. 61, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin.

Jadi, sekarang saya... kembali ke hobi saya, memang saya tidak pintar dalam hal tersebut, tapi namanya hoby, why not? hehe~
Semoga bermanfaat, cukuplah cita-cita utama saya disimpan hingga waktu dan hasil nanti yang akan menunjukkan saya pernah memiliki cita-cita utama ini.
Cukup sekian dulu, semangat! BismiLlah..

Sabtu, 01 Januari 2011

What is Love?

Every people must be ever talked and felt love on their life, so do I. This word 'Love' is flying now in my mind after reading a friend's note on a social networking note. Actually I don't know how is it, but I ever felt taste and feeling something I thought love with a man. Slowly, that feeling was covering me when it came to my teenager life, my puberty exactly. I couldn't sleep, eat, study and do everthing normally as well. It borthered me a lot and wasted my heart to feel it. I kept muting and saved it in my heart without telling anybody even my closest friend. I remembered a verse in Al-Qur'an:
"Lets those who find not the wherewithal for marriage keep them-selves chaste, until Alloh gives them means out of His Grace......." (An-Noor [24]: 33)

Well, that was a symptom of  human maturity process, and it couldn't be refused in everyone's life. The only way we must do is responding it prudently and do not be lulled with a taste you don't know, why do I say this way? because many people on that age do not understand that feeling and respond it as love that must know by a person that they feel 'that feeling' to, while what they are feeling isn't love, but only a feeling of sympathy in something different views on opposite sex they feel 'that feeling' to. And unfortunately it   has led them astray.

Why astray? Because, by that feeling they will emotionally expect their feelings also felt by their loved ones. After that! when their loved ones feel so or respon their love then there would be a relationship status rezcognized as allowance affair to do everthing freely each other such as kissing, necking, even marital relationship or making love that only allowed to do by marital couple. Astaghfirulloh..... Now, this is usual and can be found everwhere, and they say that 'It is our right'. Then, what differs us and animals??

O Alloh, don't let me astray by something I don't know..... Wal'iyadzubillah,
Ya Muqollibal Quluub tsabit qolbuna 'alaa dinik.