Sabtu, 18 September 2010

Diam Menanti

Hatiku tetap membungkam bunyinya walaupun mulutku mengicaukan suara berbeda,
Jumlah frekuensi detak sudah tak terhitung,
Hanya suara sumbang yang kuperdengarkan,
Aku tidak mau kalah melawan dia dalam diriku,


Orang berkata angin itu hambar,
Kerjanya hanya mengeringkan jemuran dan menghilangkan keringat,
Aku tak ingin mengumbar,
Karena yang aku rasakan aroma dan rasanya manis dan menyenangkan,


Dia yang selalu aku rindukan kubiarkan,
Menjelajah mencari maunya dan aku,
Hingga dia sudah tegak dan tak ingin menoleh depan bersama yang lain,
Dengan kesucian, kerinduan, dan kesiapan  dalam dirinya,
Lihatlah aku, sudah lama hanya menantimu.


17 September 2010, 01.10 am
[Malam setengah purnama setelah seharian mencari abaya hitam pekat yang tak berhasil ditemukan]


- Asiyah in Missing,

Tidak ada komentar: