Berikut merupakan dialog antara dua orang muslimah mengenai hijab, perempuan yang satunya mengenakan jilbab sedangkan yang satunya tidak. Artikel asli dari dialog ini mempergunakan bahasa Inggris, tapi AlhamduliLlah saya telah menerjemankannya ke dalam bahasa Indonesia agar mudah dipahamai oleh teman-teman insyaAlloh. Adapun yang berminat membaca artikel tersebut dalam bahasa Inggris silahkan klik link ini.
----------------------------------------------------
Diskusi yang dilakukan oleh A.Q. Alidost
Sebuah percakapan untuk saudari-saudari muslimku:
"Aku sangat lelah"
"Lelah kenapa?"
"Orang-orang it menghakimiku."
"Siapa yang mengakimimu?"
"salah satunya perempuan itu, tiap kali aku duduk dengannya, dia selalu membicarakan masalah hijab."
"Oh, hijab and musik! topik utama!"
"Yeah! Aku mendengarkan musik tanpa hijab... haha!"
"Mungkin dia hanya menasehatimu."
"Aku tidak butuh nasehatnya. Aku tau agama. Apakah tidak bisa dia memikirkan urusannya sendiri?"
"Sepertinya kamu salah paham. Dia hanya ingin berbuat baik."
"Jangan perdulikan urusanku, itulah perbuatan yang baik"
"Tetapi itu adalah tugasnya untuk memperingatkanmu untuk melakukan hal yang baik."
"Percayalah padaku. Itu bukanlah peringatan. Dan apa maksudmu dengan 'hal yang baik'?"
"Hmm, baiklah. Memakai jilbab, itulah hal yang baik."
"Siapa yang bilang?"
"Al-Qur'an yang mengatakannya, benar kan?"
"Ya, dia membacakan suatu perkataan untukku."
"Dia membacakan surat an-Nuur, dan beberapa surat di al-Qur'an."
"Ya, tapi itu bukanlah dosa besar. Menolong orang lain dan sholat itu lebih penting."
"Benar. Akan tetapi hal-hal besar dimulai dari hal kecil."
"Poin yang bagus, tetapi apa yang kamu pakai itu tidak penting. Hal yang terpenting adalah memiliki hati yang baik."
"Apa yang kamu pakai tidak baik?"
"Yah, itulah yang aku katakan."
"Lalu mengapa kamu habiskan waktu berjam-jam setiap pagi untuk berdandan?"
"Apa maksudmu?"
"Engkau menghabiskan banyak uang untuk membeli kosmetik, belum lagi menyebutkan waktu yang engkau habiskan untuk membenahi rambutmu dan untuk melakukan diet."
"Terus?"
"Terus, penampilanmu adalah hal yang penting?."
"Tidak. Aku bilang memakai jilbab itu tidak penting dalam agama."
"kalau memang hal tersebut bukanlah hal yang penting dalam agama, Kenapa di Al-Qur'an disebutkan untuk mengenakannya?"
"Kamu tahu aku tidak bisa mengikuti semua yang ada di dalam al-Qur'an."
"Maksudmu setelah Tuhan memberitahumu untuk melakukan sesuatu, kemudia kamu tidak mematuhinya adalah hal yang benar?"
"Ya, Tuhan Maha Pengampun."
"Tuhan Maha Pengampun bagi siapapun yang bertaubat dan tidak mengulangi kesalahan-kesalahannya."
"Siapa bilang?"
"Kitab yang sama yang memerintahkanmu untuk berhijab."
"Tetapi aku tidak suka hijab, Hijab membatasi kebebasanku."
"Akan tetapi pelembab, lipstik, maskara dan dan kosmetik-kosmetik lainnya itu membuatmu merasa bebas??!
Lalu apa pengertian kebebasan bagimu?"
Lalu apa pengertian kebebasan bagimu?"
"Kebebasan adalah melakukan apapun yang kamu inginkan."
"Bukan. Kebebasan adalah melakukan hal yang benar, bukannya melakukan segala sesuatu sekehendak hati kita."
"Lihat! Aku telah menemukan banyak orang yang tidak berjilbab tetapi mereka adalah orang yang baik, dan aku juga menemukan banyak orang yang memakai jilbab tetapi mereka adalah orang yang buruk."
"Terus kenapa? Ada banyak orang yang baik menurutmu tetapi mereka adalah pemabuk.Apakah kita harus menjadi pemabuk? pernyataan yang bodoh."
"Aku tidak mau menjadi seorang ekstrimis dan fanatik. Aku merasa baik-baik saja tanpa hijab."
"Berarti kamu adalah fanatik kebebasan. Ekstrimis dalam penentangan terhadap Alloh."
"Kamu tidak mengerti, jika aku memakai hijab, siapa yang mau menikahiku?!"
"Menurutmu semua orang yang berhijab itu tidak menikah?!"
"Baiklah! Lalu seandainya jika aku menikah nanti dan suamiku tidak menyukainya bagaimana? Dan memintaku untuk melepaskannya?"
"Bagaimana jika seandainya suamimu mengajakmu untuk pergi merampok bank?!"
"Hal itu tidak benar, merampok bank adalah tindakan kriminal."
"Apakah tidak mematuhi tuhanmu bukanlah kriminal?"
"Tetapi siapa yang akan mempekerjakan aku?"
"Perusahaan yang menghargai hak orang."
"Tidak lagi setelah kejadian 9-11"
"Ya. setelah kejadian 9-11. Apakah engkau tahu mengenai Hanan yang masuk ke sekolah med?
Dan yang lainnya, siapa namanya, gadis yang selalu mengenakan hijab... ummm..."
Dan yang lainnya, siapa namanya, gadis yang selalu mengenakan hijab... ummm..."
"Yasmin?"
"Ya. Yasmin. Dia baru saja menyelesaikan program MBA-nya dan sekarang magang di GE."
"Mengapa kamu mempermasalahkan agama hanya pada lembaran pakaian?"
"Mengapa kamu mempermasalahkan masalah kewanitaan hanya pada sepatu hak tinggi dan warna lipstik?"
"Engkau tidak menjawab pertanyaanku."
"Tetapi aku sudah menjawabnya. Hijab bukan hanya lembaran pakaian. Ini adalah kepatuhan pada Allah dalam lingkungan yang sulit. Ini adalah keberanian, iman dalam tindakan, dan bentuk kewanitaan sejati. Tapi Kamu berpakain lengan pendek, celana ketat ... "
"Inilah yang namanya 'fashion', kamu tinggal di gua atau apa? sebelumya, hijab ditemukan oleh laki-laki yang ingin mengendalikan wanita."
"Benarkah? Aku tidak pernah tahu lelaki mengendalikan wanita dengan hijab."
"Ya, seperti itulah adanya."
"Bagaimana dengan wanita yang menentang suaminya untuk mengenakan hijab? Dan perempuan di Prancis yang dipaksa melepaskan hijab mereka? Bagaimana menurutmu dengan mereka?"
"Yah, itu perkaranya berbeda."
"Apa bedanya? wanita yang memintamu untuk mengenakan hijab... bukankah dia adalah perempuan, benar kan?"
"Benar, tapi...."
"Akan tetapi fashionlah yang dirancang dan dipromosikan oleh perusahaan yang didominasi oleh para lelaki, Itukah kebebasanmu? Lelaki tidak punya hak kendali untuk mengekspos wanita dan menjadikan mereka sebagai komoditas?! Berikan aku penjelasan!"
"Tunggu, biar kuselesaikan dulu, aku bilang......"
"Bilang apa? Apakah kamu pikir lelaki mengendalian wanita dengan jilbab?"
"Ya."
"Spesifiknya bagiman?"
"Dengan memberitahu wanita bagaimana dan apa yang harud dipakai, dummy!"
"Bukannya TV, majalah, film-film yang memberitahumu cara berpakaian, dan bagaimana untuk menjadi 'menarik'?"
"Tentu saja, itulah fashion."
"Bukannya itu yang disebut dengan mengendalikan? Menekanmu untuk memakai apa yang mereka ingin kamu untuk pakai?"
[Membisu]
"Tidak hanya mengendalikanmuu, tetapi juga mengendalikan pasar."
"Apa maksudmu?"
"Maksudku, you are told to look skinny and anorexic like that woman on the cover of the magazine, by men who design those magazines and sell those products."
"I don't get it. What does hijab have to do with products."
"It has everything to do with that. Don't you see? Hijab is a threat to consumerism, women who spend billions of dollars to look skinny and live by standards of fashion designed by men... and then here is Islam, saying trash all that nonsense and focus on your soul, not on your looks, and do not worry what men think of your looks."
"Like I don't have to buy hijab? Isn't hijab a product?"
"Yes, it is. It is a product that sets you free from male-dominated consumerism."
"Stop lecturing me! I WILL NOT WEAR HIJAB!
It is awkward, outdated, and totally not suitable for this society... Moreover, I am only 20 and too young to wear hijab!"
"Fine. Say that to your Lord, when you face Him on Judgment Day."
"Fine."
"Fine."
[Silence]
"Shut up and I don't want to hear more about hijab niqab schmijab Punjab!"
[Silence]
She stared at the mirror, tired of arguing with herself all this time.
Successful enough, she managed to shut the voices in her head, with her own opinions triumphant in victory on the matter, and a final modern decision accepted by the society - but rejected by the Faith:
"Yes!" - to curls on the hair - "No!" - to hijab!
"And he (/she) is indeed a failure who corrupts it [the soul]!" [Noble Quran 91:10]
Subhana'Allah!!!
"Nay! You prefer the life of this world; While the hereafter is better and more lasting." [Noble Quran 87:16-17]
"You are the best community (Ummah) raised up for (the benefit of) humanity; enjoining what is right and forbidding what is wrong and believing in Allah." [Noble Quran 3:110]